Solah:
- Solah starts from taharah to salam, not from takbir.
- When we stand in solah, we should feel that our sins are lifted from our feet towards our heads, and when we bow (ruku’), the sins are released. Therefore, we should happy to stand longer in our solah (Sahih Jazbah)
- If there’s no ihsan in solah, i.e. feeling that Allah is looking at us in solah, then that is not a solah.
- Door-to-door is a must everyday (aside from our khususi), to increase our iman.
- Don’t specify the house to go, just specify the routes.
- Speak about: 1) Work of nubuwwat, 2) Iman / Kalimah Toyyibah
- Invite on: 1) Going out in the path of Allah (khuruj), 2) local efforts
- Don’t be affected with their Insya Allah if they try to cut short
- It’s better to know their occupation, especially if they’re ulama.
A young companion RA, was selected to be the leader of a group that includes Abu Darda RA (old timer / purana) & Muaz Jabal RA (scholar / ulama). He asked Nabi SAW what to do, regarding presiding over these two great figures? Nabi SAW advised the young companion RA, to always ask their advices whenever he wants to decide on anything.
- Young leader should not be worried when his group includes people senior than him, old timer, or scholars.
******
Solat:
- Solat bermula dari bersuci, bukannya dari takbir.
- Bila kita berdiri dalam solat, kita seharusnya membayangkan dosa- dosa kita diangkat dari kaki ke kepala. Bila kita rukuk, maka dosa- dosa itu terbebas dari kita. Oleh itu, kita sepatutnya berasa gembira berdiri lebih lama dalam solat kita.
- Kalau tiada ihsan dalam solat, iaitu membayangkan Allah melihat kita dalam solat, maka itu bukanlah solat.
Pintu ke pintu:
- Dakwah pintu ke pintu sepatutnya dibuat setiap hari, selain khususi, untuk meningkatkan iman kita.
- Jangan tentukan rumah yang hendak diketuk, tentukan jalannya sahaja.
- Percakapan berkisar: 1) Kerja kenabian, 2)Iman / Kalimah
- Ajak kepada: 1) Keluar di jalan Allah, 2) Usaha tempatan
- Jangan terkesan dengan “Insya Allah” mereka, bila mereka cuba memendekkan perbualan.
- Lebih baik kalau kita tahu keperluan mereka, lebih- lebih lagi jika ulama.
Seorang sahabat muda, RA, dilantik menjadi amir kepada satu jemaah, yang di dalamnya terdapat Abu Darda RA (orang lama / rakan seusaha yang lama) dan Muaz Jabal RA (alim ulamak). Beliau bertanyakan Nabi SAW, apa yang perlu dilakukannya bila mana jemaahnya dianggotai dua tokoh ini. Nabi SAW menasihatkannya supaya, dalam membuat keputusan, selalulah bertanyakan pendapat kedua- dua mereka.
- Amir- amir yang muda tidak seharusnya risau bila jemaah mereka dianggotai orang- orang lama atau alim ulamak.